Minggu, 22 September 2013

Waktu yang Akan Menjawabnya


malam ini aku bermimpi. mimpi yang terus sama dalam beberapa hari terakhir. bukan. mimpiku itu bukanlah mimpi yang buruk. bukan juga mimpi yang aneh. atau bahkan mimpi yang menakutkan. melainkan mimpi indah. mimpi yang sangat indah. mimpi yang bahkan aku tidak tahu, bagaimana bisa aku, yang bahkan selalu bermimpi yang tidak jelas bahkan bermimpi buruk ini bisa memimpikan sesuatu yang sangat indah seperti itu. 
sebuah mimpi masa depanku dengan seseorang.
seseorang yang selama ini namanya selalu kusebut dalam setiap bait doaku. 
seseorang yang selama ini berhasil membuatku terpaut akan hatinya. 
seseorang yang selama ini mampu membuatku tersenyum meski hanya dengan mengingat setiap tingkah lakunya.
ya, seseorang yang selama ini selalu kucintai.

tidak pernah kubayangkan, kalau aku akan menyayangi seseorang sebesar ini.
dan bahkan tidak pernah ku bayangkan, kalau aku bisa bersama-sama dengan dia, yang selalu mengisi hari-hariku.

semua dimulai sejak hari itu. hari dimana entah bagaimana bisa kami mulai bertukar pesan. awalnya yang hanya sekedar saling bertanya mengenai pelajaran, hingga akhirnya kegiatan itu semakin berlanjut dan membicarakan orang yang kami sukai masing-masing (perlu diingat, pada saat itu dia masih memiliki pacar). ya, kami bahkan sudah mulai bertukar pesan dan menjadi semakin dekat ketika dia masih memiliki pacar! tapi tunggu, aku sama sekali tidak mengetahui itu. sungguh. aku masih belum terlalu mengenalnya. saat itu dia hanya berbicara bahwa, dia sedang menyukai seseorang. dan bahkan dia bilang bahwa dia menyayanginya. mantannya. karena itu lah aku tidak berfikir kalau ternyata dia sudah memiliki pacar. tapi yah, pada saat itu toh aku tidak terlalu memikirkannya. karena pada saat itu pun aku memiliki seseorang yang kusukai sendiri. hhi.

pembicaraan yang berubah menjadi saling membicarakan orang yang disukai masing-masing, semakin berubah arah hingga akhirnya kami saling membicarakan diri kami sendiri. saling menceritakan bagaimana diri kami masing-masing. dan saat itulah aku mulai mengenalnya meski hanya sedikit.

namun entah sejak kapan. kamu mulai menyadari sesuatu. ada sebuah perubahan dalam diri kami berdua. ya, perasaan kami. perlahan kami menyadari, rasa yang menggelitik dada itu mulai datang dalam hati kami. rasa rindu mulai menjarah isi hati kami ketika kami berpisah beberapa saat saja. ya, kami mulai saling menyukai. kami berdua :)

tapi tenanglah, dia tidak berselingkuh, akupun juga tidak merebutnya dari pacarnya. pada saat itu, dia telah berpisah dengan pacarnya. karena memang, setelah perasaanku sudah mulai sedikit berubah padanya, aku perlahan menjauh. menyadari bahwa aku hanya pihak ketiga dalam hubungannya dan aku tidak ingin merusak hubungan mereka. namun ternyata semua berjalan tidak sesuai pikiranku. mereka berpisah, dan kami menjadi semakin dekat. hingga akhirnya perasaan kami menjadi semakin dalam.

dia memang bukanlah cinta pertamaku. 
tapi dia adalah laki-laki pertama yang membuatku merasakan rasa sayang yang luar biasa pada seseorang.
dia adalah laki-laki pertama yang benar-benar membuatku sangat nyaman meski hanya duduk diam berdua disisinya.
dia adalah laki-laki pertama yang membuatku merasa nyaman untuk menjadi diriku sendiri, apa adanya.

dia, adalah laki-laki yang pertama kali membuatku nyaman dan tenang saat pergi berdua saja dengannya, meski saat itu kami belum resmi berpacaran. ya, begitu lah aku. meski dia bukanlah cinta pertamaku dan bukan juga pacar pertamaku, tapi dia adalah laki-laki pertama yang aku mau pergi berdua saja dengannya. selama ini, aku selalu menolak ajakan jalan berdua saja setiap laki-laki bahkan ajakan pacarku sendiri. karena aku selalu merasa tidak nyaman dan tidak tenang. meskipun aku sangat menyukai laki-laki itu. tapi kalau aku merasa tidak nyaman, maka aku tetap akan menolaknya. tetapi dia, dia berbeda. dengan dialah untuk pertama kalinya aku pergi berdua saja dengan seorang laki-laki. dengan dialah untuk pertama kalinya aku bisa lepas dan bebas mengekspresikan diriku. kesedihanku, kebahagiaanku, kekonyolanku, kebodohanku. semuanya. hingga akhirnya hatiku benar-benar mantap untuk memilihnya. untuk menjadikannya sebagai laki-laki yang pantas berada disisiku.

dan mulai saat itulah, mimpi-mimpi itu mulai terbentuk dengan perlahan. mimpi akan masa depanku dengannya. masa depan kami. masa depan yang hingga saat ini selalu kami perjuangkan. masa depan yang sudah kami rancang sedemikian rupa. masa depan yang selalu kami harapkan dan doakan agar dapat Allah wujudkan untuk menjadi nyata. masa depan, yang selalu menjadi pegangan kami dan menjadi tujuan kami dalam menjalani hubungan ini.

mimpi itu terasa semakin begitu dekat dan begitu nyata. semua, peralahan mulai mendekati waktunya. dan hingga saat ini pun aku selalu berdoa dan selalu berdoa, agar masa depan yang kami impikan itu, benar akan terwujud seuatu saat nanti. saat ini, biarkan kami menunggu sambil terus berusaha. hingga waktu menjawab semuanya. :)