Minggu, 31 Maret 2013

Kamulah yang Mengajariku


mungkin, bertemu denganku adalah suatu mimpi buruk untukmu. mungkin, pernah menjadi temanku, adalah suatu penyesalanmu. mungkin, jatuh cinta padaku, adalah suatu dosa besar bagimu. tapi, pernah kah kau sadar, pernah kah kau tahu, bahwa selama ini, kau selalu menjadi mimpi terindahku. kau selalu menjadi pelangi setelah hujan untukku. dan kau mampu, membuat hari-hariku menjadi lebih berwarna, meski hanya dengan senyumanmu.

Jumat, 29 Maret 2013

Hujan dan Sebuah Syal



hari ini, hujan tidak menyapaku. hujan tidak menghampiriku. disaat ketika aku membutuhkannya. disaat ketika aku merindukan sosoknya, seperti saat itu. hari ini, aku sendiri, tanpa hujan menemaniku.

Jumat, 01 Maret 2013

the story of me... and my feeling [PART 3]

Tuhan, cuma satu pintaku..
buatlah aku lupa tentang semua masa itu.
tentang gadis itu.
tentang semua yang telah ia lakukan.
dan..
tentang pertemuan dan perkenalan kami.

sampai kapan KAU akan terus menyembunyikan cahaya-MU dariku, Tuhan?
aku tahu.
dan aku yakin.
cahaya itu ada.
cahaya-MU ada.
KAU telah menyiapkan seberkas cahaya terang yang kemudian dapat memberikanku kedamaian dalam hidupku, tanpa terus mengingat tentang masa kelam itu.

aku, meski telah ku tetapkan dalam hatiku untuk mengubur semua dalam-dalam.
meski dalam hatiku ingin mengikhlaskan semua yang telah terjadi.
meski aku berusaha untuk mengalihkan semua pikiranku pada hal lainnya.
pada akhirnya, Tuhan seakan selalu menghadapkanku pada masa itu.
Tuhan seperti menghalangiku untuk melupakannya.
Tuhan seperti ingin membuatku untuk terus mengingat ya.

ya.
Tuhan mengirimkan semua kisah masa kelam itu melalui mimpi dalam tidurku.
mimpi yang kuharap adalah mimpi indah agar aku dapat terlelap dalam kedamaian.
tetapi malah mimpi buruk yang ku dapat.

sampai hari dimana aku memimpikan masa itu lagi.

ya.
hari dimana aku merasa di khianati oleh gadis itu.
hari dimana aku merasa seperti di dzolimi.
dan hari dimana dia sangat berhasil mematahkan hatiku menjadi kepingan-kepingan.

hari dimana ketika dia mengatakan bahwa dia merindukan laki-laki yang pada saat itu telah menjadi pacarku.

dan hal yang paling buruk adalah, mengetahui hal itu dengan mata kepalaku sendiri.
mengetahui hal itu, dia ucapkan dengan lantang dari mulutnya sendiri.

bukan kah itu hal yang sangat tega.
bagaimana rasanya, bila mantan kekasih dari pacarmu, mengatakan bahwa dia merindukan pacarmu, bahkan tepat di depan matamu, seraya tersenyum dan tertawa tanpa ada rasa bersalah maupun tanpa rasa berdosa sedikitpun?

dan ya.
saat it dia berhasil menghancurkan hari ku.
dan itu lah pertama kalinya dia menggoreskan luka di hatiku yang terdalam.
luka yang hingga sekarang tidak bisa disembuhkan.
meski dia memohon maaf sekalipun.
meski aku telah mengatakan bahwa aku telah memaafkannya.
meski aku telah tersenyum padanya.
meski aku telah berkata, "Iya, kita kan teman."
semua itu bagaikan membunuh diriku perlahan.
aku mulai menjadi sosok yang munafik.
hanya untuk menjaga perasaanny, agar dia tidak merasakan sakit karna ku.
ya, hanya untuk menjaga pertemanan palsu kami pada saat itu.

tapi ya sudah lah.
sekarang semua seudah tidak ada gunanya aku membahas ini.

sudah terlambat juga.
meski hatiku saat ini merasakan kecewa yang terdalam padanya, tapi aku tidak bisa apa-apa.
meski aku terus memperingatkan padanya untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi.
semua itu akan menjadi percuma, karna dia tidak akan pernah sadar.
dia tidak akan pernah berubah.
sekeras apapun dia mencoba untuk meyakinkanku.
percuma.
karna pada kenyataannya, hanya omong kosong belaka yang ku dapat.
hanya janji palsu yang dia ucapkan.
hanya kata-kata manis yang dia keluarkan.

kini dia tengah meneruskan kehidupannya dengan laki-laki lain.
yah..
kedepannya..
biar lah..

bagaimana kedepannya, aku hanya ingin menjadi penonton saja.
benar-benar penonton.
tidak akan merusak kisah yang tengah dia buat.
meski aku tetap memiliki hak untuk berkomentar.
tapi tenang, aku tidak akan mengatur atau mengarahkan atau apapun itu lagi.

hanya saja..
entah lah..
firasatku sedikit tidak enak mengenai laki-laki baru itu.
tapi semoga saja.. untuk kali ini..
untuk kali yang pertama ini, firasatku menunjukkan sebuah kesalahan.
semoga, untuk kali ini, apa yang kurasakan, berbeda dengan kenyataan yang akan terjadi kedepannya.

Tuhan, saat ini aku hanya sedang menunggu cahaya-MU.
cahaya yang sejak dulu selalu KAU berikan setelah semua lampu kehidupanku KAU redupkan untuk sementara.

aku lelah, untuk terus hidup dalam kegelapan.
aku butuh cahaya-MU.
aku butuh penerang hidup, yang dapat menuntunku kembali pada surga duniamu.

Dan Tuhan, bisa kah aku meminta satu hal lagi?
kalau memang tidak mungkin kau ambil anugrah yang telah KAU berikan ini, tolong, lemahkanlah kemampuan ini.
buatlah firasatku melemah perlahan-lahan.
perlahan-lahan, hingga akhirnya sama dengan orang kebanyakan diluar sana.

~~ END ~~