saat itu, aku baru saja memulai hubunganku dengan laki-laki yang hingga saat ini menjadi pacarku.
dan itu juga saat pertama aku bertemu dengan dia.
teman baruku di kelas baru.
meski sebenarnya aku sudah cukup lama mengetahui tentang dia.
karena memang history about her and her boyfriend sangat terkenal di sekolahku pada masa itu.
dan jujur, aku cukup menyukainya.
bisa dibilang aku kagum dengannya.
bagaimana tidak, dia mampu mempertahankan hubungannya dengan pacarnya hingga 4 tahun, bahkan lebih.
sesuatu yang sangat jarang kutemui.
namun, ada sesuatu yang aneh.
entah lah.
ada yang aneh dari dia.
saat itu ternyata Tuhan sedang memberikanku kepekaan dengan perlahan-lahan.
semua bermula sejak kami mulai sekelas.
aku yang pada saat itu baru saja mengganti status 'jomblo'ku dengan status baru, menjadi sosok yang menarik perhatian teman-teman sekelasku, bahkan diluar kelasku.
dan gadis itu.
aku melihat sesuatu yang berbeda dari matanya.
ya.
ada yang aneh dengan pandangannya terhadapku.
disaat semua orang memberiku selamat, godaan, atau yang lain sebagainya..
dia hanya melihatku dari jauh.
dan begitu pandangan kami bertemu, dia terlihat buru-buru mengulas senyum di wajahnya.
lalu kemudia berlalu dari pandanganku.
ya, itu lah awal dari semuanya.
hingga akhirnya aku menyadari sesuatu ketika salah satu sahabatku bertanya padaku,
saat itu seketika aku tersentak.
hey, meskipun sahabatku ini adalah sahabatku yang juga memiliki kepekaan yang sama sepertiku, tapi bagaimana dia bisa menyadarinya?
dan sejak saat itu, aku mulai memperhatikan gerak geriknya.
ya.
dia sering menatapku.
entah karna apa.
dan kalau dibilang dari tempat duduk kami dikelas, cukup aneh kalau dia menatapku seperti itu.
karna dia duduk di depan, sedangkan aku di belakang.
dia perlu menoleh kebelakang untuk menatapku.
lalu untuk apa dia terus melakukan hal melelahkan itu kalau bukan karna ada suatu penyebab?
dan semua kepekaan itu semakin terasa tajam.
sejak aku mendapatkan sebuah mimpi.
keesokan paginya pun aku ingin membuktikan kebenaran dari mimpiku itu.
aku sengaja memanggil pacarku untuk menemuiku di depan kelasku.
kami kemudian mengobrol panjang lebar.
bercerita tentang hal-hal lucu.
menceritakan apa saja yang membuat kami dapat bertahan lama di sana.
sampai kemudian gadis itu melihat kami.
dan tiba-tiba saja pandangannya terpaku.
terpaku pada sesuatu.
lebih tepatnya, terpaku pada sosok disebelahku.
namun dia kemudian menyapaku, memanggil namaku lantang dan tersenyum.
kemudian dia menggoda kami yang sedang berdua, setelah itu dia berlalu dari hadapan kami.
dan ya.
aku mendapatkan sesuatu.
mimpi itu benar.
mimpiku benar.
hingga akhirnya aku menanyakan semua pada pacarku.
meski dia tidak langsung menjelaskan semuanya, tapi pada akhirnya dia memberitahu semua padaku dalam beberapa bulan.
dan kini semua jelas.
sangat jelas.
dan aku mengerti, semua potongan puzzle itu kini telah tersusun.
ya, aku telah mendapatkan jawabannya.
dan saat itulah, mimpi buruk itu dimulai.
mimpi buruk yang hingga saat ini aku tidak tahu kapan Tuhan akan memperlihatkan cahaya-NYA padaku.
mimpi buruk yang membuatku ingin menghapus gadis itu dari ingatanku.
ya, bertemu dan berkenalan dengannya adalah suatu mimpi terburuk yang pernah aku alami.
dan kalau Tuhan memberikanku satu kesempatan untuk menghapus satu sosok dalam kehidupanku, aku memilih dia.
sejak aku mengetahui semuanya, sejak semua firasat itu terjawab.
hatiku terasa hancur.
hancur berkeping-keping.
sakit.
sangat sakit.
seperti ditikam berkali-kali.
terlebih lagi dia dulu adalah sosok yang aku kagumi.
dan sekarang menjadi sosok yang dapat dengan mudahnya melukai hatiku.
sangat dalam.
tapi aku lalu tidak menunjukkan itu semua di depannya.
aku berusaha bersikap seperti biasa.
aku berusaha bersikap senormal mungkin.
meski rasa sakit itu tetap terasa, tapi aku tetap berusaha tersenyum untuknya.
karna dia tidak melakukan hal jahat padaku.
karna dia pun bersikap seperti teman untukku.
hingga hari itu datang.
hari yang menghancurkan ku untuk kesekian kalinya.
hari yang menghancurkan pertemanan palsu kami.
hari yang seharusnya menjadi hari baikku, tetapi telah dia rusak dengan mudahnya.
ya, dia melabrakku.
mengataiku.
menganggapku palsu.
dia marah-marah tanpa alasan padaku.
tepat ketika aku sedang cuti sekolah.
hari itu, dia berhasil membuatku sakit untuk yang kesekian kalinya.
sudah cukup aku menahan semua rasa sakit hatiku terhadapnya.
hari itu, aku menangis sejadi-jadinya.
berharap setelah ini, hatiku dapat bernafas lega.
tapi ternyata tidak.
semua semakin buruk.
bahkan sangat buruk.
saat itu.
tepat di hari ulang tahunku.
ketika bangun tidur, aku mendapatkan sms dengan kata-kata kasar itu.
ya, siapa lagi kalau bukan dia.
dia marah-marah padaku.
entah apa alasannya.
saat itu, dia keluarkan semua kata-kata kasar itu.
munafik.
licik.
dan sebagaimacamanya entahlah apa itu.
sms penuh makian itu mampu membuat awal dari hari ulang tahunku semakin bertambah buruk setelah pertengkarang kedua orang tuaku.
setelah aku bicara perlahan dengannya, bertanya mengenai amarahnya yang tengah memuncak itu..
aku mendapati satu hal.
ya, salah paham.
dia hanya salah paham
dan saat itu rasa sakit itu semakin terasa sakit begitu tahu dia hanya salah paham.
dan hanya karna kesalah pahaman itu dia sampai berani dan tega mengeluarkan kata-kata kasar itu.
dan ya, setelah itu kami berbaikan.
meski tetap saja, rasa sakit hati itu tetap ada.
bahkan semakin dalam karna kejadian itu.
setelah itu pun, aku sudah menetapkan hatiku untuk mengubur masa lalu itu dalam-dalam.
aku ingin hidup tenang.
aku ingin hidup tanpa bayang-bayang.
aku memaafkannya.
ya.
tapi rasa sakit itu tidak bisa begitu saja hilang.
dan saat itu aku memegang satu kepercayaan yang kuberikan pada gadis itu.
sebuah janji yang ia ucapkan padaku kala itu, bahwa dia tidak akan mengulangi kesalahan di masa lalunya, yang telah melukaiku sedalam ini.
ya, aku berusaha untuk mempercayainya, diatas semua rasa sakit yang telah dia goreskan di hatiku.
hingga akhirnya, aku lagi-lagi mendapat firasat buruk mengenai dia.
entah lah.
aku tidak tahu kenapa sosoknya begitu dalam untukku.
hingga membuatku bermimpi.
ya.
mimpi yang cukup buruk.
mimpi buruk mengenai dia.
dan saat itu aku bahkan melihat berbagai macam tanda.
entahlah.
tanda itu datang dari dia sendiri.
dia seperti memberikan bukti padaku, bahwa mimpiku itu adalah benar.
meski sudah ku tetapkan dalam hatiku, itu hanya mimpi.
hanya sebuah mimpi.
tapi dia terus dan terus memberikan bukti itu.
hingga membuatku kembali merasakan rasa sakit yang dulu kurasakan.
perlahan, tapi pasti.
aku kemudian mencoba untuk berbicara dengannya.
menanyakan padanya.
dan yang kudapat, dia hanya terus meyakinkanku kalau dia TIDAK AKAN PERNAH melakukan kesalahannya yang dulu.
tapi ada satu hal yang ganjil.
yaitu karna kata-kata yang dia ucapkan sendiri,
apa kalian tahu hal ganjil apakah itu?
ya.
dia berkata bahwa dia tidak akan seperti itu lagi, karna sudah janji sama aku.
karna dia sudah janji.
hey, lalu apakah kalau kau tidak berjanji, maka kau akan melakukannya lagi?
jadi alasanmu tidak akan seperti itu hanya sekedar sudah berjanji?
dan bukan karna kamu benar-benar tidak ingin mengulanginya lagi?
ahh, sudah lah.
aku tidak ingin mempermasalahkan itu.
aku hanya berusaha untuk percaya.
ya.
mempercayai dia.
untuk yang kesekian kalinya.
dan saat itu aku benar-benar berharap dia dapat memegang janjinya dengan baik.
aku benar-benar berharap saat itu.
tapi ternyata.
untuk yang ke sekian sekian sekian kalinya.
semua firasat burukku itu terbukti.
ya.
she did it.
dia melakukannya lagi.
bahkan entah untuk yang keberapa kalinya.
namun, dia sampai saat ini pun terus mengatakan bahwa dia tidak melakukannya.
dia tetap mengatakan bahwa dia memulai dan mengakhirinya dengan baik.
ya, biar sajalah.
yang terpenting aku tahu.
meski dia tidak tahu apa yang ku ketahui tentangnya.
biar ku simpan sendiri.
karna hati ini seakan telah tertutup untuknya.
karna sudah tidak ada lagi yang dapat ku percaya darinya.
cukup dia menyakitiku sejauh ini.
cukup, aku perduli dengannya selama ini.
andai dia tahu.
aku bersikap seperti ini.
karna aku peduli.
karna aku tidak ingin dia jatuh untuk yang kesekian kalinya.
dan karna aku tidak ingin ada orang lain yang tersakiti hatinya hanya karna perbuatannya.
hanya karna kesalahannya.
apa dia tidak sadar,
ya, mungkin memang karaktermu yang seperti itu.
meski aku tahu, mulutmu sangat manis.
kau sangat pintar berkata-kata.
kau mampu membuat orang lain merasakan karma yang sebenarnya tidak ada.
kau mampu, membuat orang lain setengah mati merasa menyesal.
tapi yasudah lah.
itu karaktermu.
sudah tidak bisa diubah.
karna itu sudah mendarah daging denganmu.
dan jika Tuhan memberiku kesempatan untuk kembali ke masa itu, aku lebih memilih untuk menjalani hariku dengan cara lain, tanpa harus mengenalmu.
karna hingga saat ini, Tuhan masih menyembunyikan cahaya-NYA hanya karna kamu.
Tuhan, aku hanya ingin hidup tenang.
tanpa rasa sakit ini.
tanpa bayang-bayang.
tanpa terus mengingat akan kesalaha yang terus dia lakukan.
tanpa mengingat, tentang gadis itu.
dan itu juga saat pertama aku bertemu dengan dia.
gadis itu.
teman baruku di kelas baru.
meski sebenarnya aku sudah cukup lama mengetahui tentang dia.
karena memang history about her and her boyfriend sangat terkenal di sekolahku pada masa itu.
dan jujur, aku cukup menyukainya.
bisa dibilang aku kagum dengannya.
bagaimana tidak, dia mampu mempertahankan hubungannya dengan pacarnya hingga 4 tahun, bahkan lebih.
sesuatu yang sangat jarang kutemui.
namun, ada sesuatu yang aneh.
entah lah.
ada yang aneh dari dia.
saat itu ternyata Tuhan sedang memberikanku kepekaan dengan perlahan-lahan.
semua bermula sejak kami mulai sekelas.
aku yang pada saat itu baru saja mengganti status 'jomblo'ku dengan status baru, menjadi sosok yang menarik perhatian teman-teman sekelasku, bahkan diluar kelasku.
dan gadis itu.
aku melihat sesuatu yang berbeda dari matanya.
ya.
ada yang aneh dengan pandangannya terhadapku.
disaat semua orang memberiku selamat, godaan, atau yang lain sebagainya..
dia hanya melihatku dari jauh.
dan begitu pandangan kami bertemu, dia terlihat buru-buru mengulas senyum di wajahnya.
lalu kemudia berlalu dari pandanganku.
ya, itu lah awal dari semuanya.
hingga akhirnya aku menyadari sesuatu ketika salah satu sahabatku bertanya padaku,
"Lis, kamu lagi ada masalah sama ***? kenapa akhir-akhir ini dia sering natap kamu sinis?"
saat itu seketika aku tersentak.
hey, meskipun sahabatku ini adalah sahabatku yang juga memiliki kepekaan yang sama sepertiku, tapi bagaimana dia bisa menyadarinya?
dan sejak saat itu, aku mulai memperhatikan gerak geriknya.
ya.
dia sering menatapku.
entah karna apa.
dan kalau dibilang dari tempat duduk kami dikelas, cukup aneh kalau dia menatapku seperti itu.
karna dia duduk di depan, sedangkan aku di belakang.
dia perlu menoleh kebelakang untuk menatapku.
lalu untuk apa dia terus melakukan hal melelahkan itu kalau bukan karna ada suatu penyebab?
dan semua kepekaan itu semakin terasa tajam.
sejak aku mendapatkan sebuah mimpi.
keesokan paginya pun aku ingin membuktikan kebenaran dari mimpiku itu.
aku sengaja memanggil pacarku untuk menemuiku di depan kelasku.
kami kemudian mengobrol panjang lebar.
bercerita tentang hal-hal lucu.
menceritakan apa saja yang membuat kami dapat bertahan lama di sana.
sampai kemudian gadis itu melihat kami.
dan tiba-tiba saja pandangannya terpaku.
terpaku pada sesuatu.
lebih tepatnya, terpaku pada sosok disebelahku.
ya, pacarku.
namun dia kemudian menyapaku, memanggil namaku lantang dan tersenyum.
kemudian dia menggoda kami yang sedang berdua, setelah itu dia berlalu dari hadapan kami.
dan ya.
aku mendapatkan sesuatu.
mimpi itu benar.
mimpiku benar.
hingga akhirnya aku menanyakan semua pada pacarku.
meski dia tidak langsung menjelaskan semuanya, tapi pada akhirnya dia memberitahu semua padaku dalam beberapa bulan.
dan kini semua jelas.
sangat jelas.
dan aku mengerti, semua potongan puzzle itu kini telah tersusun.
ya, aku telah mendapatkan jawabannya.
dan saat itulah, mimpi buruk itu dimulai.
mimpi buruk yang hingga saat ini aku tidak tahu kapan Tuhan akan memperlihatkan cahaya-NYA padaku.
mimpi buruk yang membuatku ingin menghapus gadis itu dari ingatanku.
ya, bertemu dan berkenalan dengannya adalah suatu mimpi terburuk yang pernah aku alami.
dan kalau Tuhan memberikanku satu kesempatan untuk menghapus satu sosok dalam kehidupanku, aku memilih dia.
aku ingin dia menghilang dari hidupku.
aku ingin melupakan semua tentang dia.
aku ingin tidak mengenalnya.
aku memilih untuk tidak tidak mengenalnya.
sejak aku mengetahui semuanya, sejak semua firasat itu terjawab.
hatiku terasa hancur.
hancur berkeping-keping.
sakit.
sangat sakit.
seperti ditikam berkali-kali.
terlebih lagi dia dulu adalah sosok yang aku kagumi.
dan sekarang menjadi sosok yang dapat dengan mudahnya melukai hatiku.
sangat dalam.
tapi aku lalu tidak menunjukkan itu semua di depannya.
aku berusaha bersikap seperti biasa.
aku berusaha bersikap senormal mungkin.
meski rasa sakit itu tetap terasa, tapi aku tetap berusaha tersenyum untuknya.
karna dia tidak melakukan hal jahat padaku.
karna dia pun bersikap seperti teman untukku.
hingga hari itu datang.
hari yang menghancurkan ku untuk kesekian kalinya.
hari yang menghancurkan pertemanan palsu kami.
hari yang seharusnya menjadi hari baikku, tetapi telah dia rusak dengan mudahnya.
ya, dia melabrakku.
mengataiku.
menganggapku palsu.
dia marah-marah tanpa alasan padaku.
tepat ketika aku sedang cuti sekolah.
ya, dia hanya berani mengatakannya saat aku jauh. aku tahu itu =)
hari itu, dia berhasil membuatku sakit untuk yang kesekian kalinya.
sudah cukup aku menahan semua rasa sakit hatiku terhadapnya.
hari itu, aku menangis sejadi-jadinya.
berharap setelah ini, hatiku dapat bernafas lega.
tapi ternyata tidak.
semua semakin buruk.
bahkan sangat buruk.
saat itu.
tepat di hari ulang tahunku.
ketika bangun tidur, aku mendapatkan sms dengan kata-kata kasar itu.
ya, siapa lagi kalau bukan dia.
dia marah-marah padaku.
entah apa alasannya.
saat itu, dia keluarkan semua kata-kata kasar itu.
munafik.
licik.
dan sebagaimacamanya entahlah apa itu.
sms penuh makian itu mampu membuat awal dari hari ulang tahunku semakin bertambah buruk setelah pertengkarang kedua orang tuaku.
ya Tuhan, kenapa kau kirim orang seperti gadis itu pada saat hari pentingku ini?
setelah aku bicara perlahan dengannya, bertanya mengenai amarahnya yang tengah memuncak itu..
aku mendapati satu hal.
ya, salah paham.
dia hanya salah paham
dan saat itu rasa sakit itu semakin terasa sakit begitu tahu dia hanya salah paham.
dan hanya karna kesalah pahaman itu dia sampai berani dan tega mengeluarkan kata-kata kasar itu.
hey, kenapa tidak kau tanyakan dulu semuanya padaku, sebelum kau menghakimiku atas hal yang sama sekali tidak kulakukan?
dan ya, setelah itu kami berbaikan.
meski tetap saja, rasa sakit hati itu tetap ada.
bahkan semakin dalam karna kejadian itu.
terima kasih, karena telah memberi warna saat hari ulang tahunku =)
setelah itu pun, aku sudah menetapkan hatiku untuk mengubur masa lalu itu dalam-dalam.
aku ingin hidup tenang.
aku ingin hidup tanpa bayang-bayang.
aku memaafkannya.
ya.
tapi rasa sakit itu tidak bisa begitu saja hilang.
dan saat itu aku memegang satu kepercayaan yang kuberikan pada gadis itu.
sebuah janji yang ia ucapkan padaku kala itu, bahwa dia tidak akan mengulangi kesalahan di masa lalunya, yang telah melukaiku sedalam ini.
ya, aku berusaha untuk mempercayainya, diatas semua rasa sakit yang telah dia goreskan di hatiku.
hingga akhirnya, aku lagi-lagi mendapat firasat buruk mengenai dia.
entah lah.
aku tidak tahu kenapa sosoknya begitu dalam untukku.
hingga membuatku bermimpi.
ya.
mimpi yang cukup buruk.
mimpi buruk mengenai dia.
dan saat itu aku bahkan melihat berbagai macam tanda.
entahlah.
tanda itu datang dari dia sendiri.
dia seperti memberikan bukti padaku, bahwa mimpiku itu adalah benar.
meski sudah ku tetapkan dalam hatiku, itu hanya mimpi.
hanya sebuah mimpi.
tapi dia terus dan terus memberikan bukti itu.
hingga membuatku kembali merasakan rasa sakit yang dulu kurasakan.
perlahan, tapi pasti.
aku kemudian mencoba untuk berbicara dengannya.
menanyakan padanya.
dan yang kudapat, dia hanya terus meyakinkanku kalau dia TIDAK AKAN PERNAH melakukan kesalahannya yang dulu.
tapi ada satu hal yang ganjil.
yaitu karna kata-kata yang dia ucapkan sendiri,
"Tenang aja. Aku ga akan ********* lagi kok, da. karna aku udah janji sama kamu dan ****"
apa kalian tahu hal ganjil apakah itu?
ya.
dia berkata bahwa dia tidak akan seperti itu lagi, karna sudah janji sama aku.
karna dia sudah janji.
hey, lalu apakah kalau kau tidak berjanji, maka kau akan melakukannya lagi?
jadi alasanmu tidak akan seperti itu hanya sekedar sudah berjanji?
dan bukan karna kamu benar-benar tidak ingin mengulanginya lagi?
ahh, sudah lah.
aku tidak ingin mempermasalahkan itu.
aku hanya berusaha untuk percaya.
ya.
mempercayai dia.
untuk yang kesekian kalinya.
dan saat itu aku benar-benar berharap dia dapat memegang janjinya dengan baik.
aku benar-benar berharap saat itu.
tapi ternyata.
untuk yang ke sekian sekian sekian kalinya.
semua firasat burukku itu terbukti.
ya.
she did it.
dia melakukannya lagi.
dia kembali mengulangi kesalahannya lagi.
bahkan entah untuk yang keberapa kalinya.
namun, dia sampai saat ini pun terus mengatakan bahwa dia tidak melakukannya.
dia tetap mengatakan bahwa dia memulai dan mengakhirinya dengan baik.
ya, biar sajalah.
yang terpenting aku tahu.
meski dia tidak tahu apa yang ku ketahui tentangnya.
biar ku simpan sendiri.
karna hati ini seakan telah tertutup untuknya.
karna sudah tidak ada lagi yang dapat ku percaya darinya.
cukup.
cukup dia mengecewakanku sedalam ini.cukup dia menyakitiku sejauh ini.
cukup, aku perduli dengannya selama ini.
andai dia tahu.
aku bersikap seperti ini.
karna aku peduli.
karna aku tidak ingin dia jatuh untuk yang kesekian kalinya.
dan karna aku tidak ingin ada orang lain yang tersakiti hatinya hanya karna perbuatannya.
hanya karna kesalahannya.
apa dia tidak sadar,
kesalahan pertama, itu adalah ketidak sengajaan.
kesalahan kedua, itu adalah pilihan.
dan kesalahan ketiga, itu adalah karakter.
ya, mungkin memang karaktermu yang seperti itu.
meski aku tahu, mulutmu sangat manis.
kau sangat pintar berkata-kata.
kau mampu membuat orang lain merasakan karma yang sebenarnya tidak ada.
kau mampu, membuat orang lain setengah mati merasa menyesal.
tapi yasudah lah.
itu karaktermu.
sudah tidak bisa diubah.
karna itu sudah mendarah daging denganmu.
dan, sudah tidak ada yang dapat ku percaya lagi dari mu.
dan jika Tuhan memberiku kesempatan untuk kembali ke masa itu, aku lebih memilih untuk menjalani hariku dengan cara lain, tanpa harus mengenalmu.
karna hingga saat ini, Tuhan masih menyembunyikan cahaya-NYA hanya karna kamu.
Tuhan, aku hanya ingin hidup tenang.
tanpa rasa sakit ini.
tanpa bayang-bayang.
tanpa terus mengingat akan kesalaha yang terus dia lakukan.
tanpa mengingat, tentang gadis itu.
bisa kah KAU membuatku lupa tentang gadis itu, Tuhan?
~~ bersambung ~~
~~ bersambung ~~